REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Tulungagung, Jawa Timur, menunda pemindahan stok beras ke Kabupaten Cianjur dan Ciamis, Jawa Barat, hingga pertengahan Agustus karena pertimbangan kepadatan arus kendaraan selama masa mudik/balik Lebaran 1435 Hijriyah.
"Jika mengacu 'prinlog' (perintah pemindahan logistik) yang kami terima awal Januari 2014, pemindahan beras dari Subdivre Tulungagung seharusnya sudah selesai Juli ini," ujar Kepala Bulog Subdivre Tulungagung Supriyanto, Sabtu.
Namun, target pemindahan stok beras hasil serapan pada kurun tahun anggaran 2013 itu tidak serta-merta bisa mereka tuntaskan akhir Juli ini.
Alasannya, lanjut dia, jadwal pemindahan bersamaan dengan padatnya kegiatan selama menjelang Lebaran 1435 H.
Tidak hanya kesibukan menggelar Operasi Pasar (OP) bersubsidi yang digelar atas instruksi Pemprov Jatim, tetapi juga terkendala oleh meningkatnya arus kendaraan menjelang masa mudik Lebaran.
Akibatnya, kata Supriyanto, pihaknya mengambil kebijakan menunda pemindahan/pengiriman suplai beras ke daerah Cianjur dan Ciamin yang mengalami kekurangan stok beras.
"Ada sekitar 5.500 ton yang harus kami kirim ke Jawa Barat sesuai perintah logostik dari kantor pusat. Sebanyak 3.000 ton ke Cianjur dan 2.500 ton ke Ciamis," paparnya.
Di dua daerah ini, Bulog Subdivre Tulungagung sebenarnya telah memasok stok beras sekitar 3.500 ton sejak April hingga Juni.
Namun, sampai saat ini kedua daerah di Jawa Barat tersebut masih mengalami kekurangan stok beras, sehingga memerlukan dukungan cadangan beras dari beberapa daerah di Jatim yang mengalami kelebihan pasokan, termasuk di wilayah Subdivre Tulungagung.
Tidak hanya ke Ciamis dan Cianjur, pemindahan stok beras oleh Bulog Subdivre Tulungagung selama kurun Januari-Juli 2014 juga dilakukan ke sejumlah daerah lain di luar Jawa maupun DKI Jakarta.
Beberapa daerah yang telah menerima pasokan dari Subdivre Tulungagung antara lain adalah Provinsi Papua, Kalimantan Barat (Pontianak), DI Banda Aceh, Medan (Sumatera Utara), serta DKI Jakarta.
Total beras yang telah dipindahkan selama kurun enam bulan tersebut tercatat mencapai sekitar 35 ribu ton dari total perintah pemindahan logistik sebesar 40 ribu ton.