Selasa 22 Jul 2014 16:28 WIB

AGRI Desak Pemerintah Keluarkan Izin Impor Gula

Gula impor
Foto: Antara
Gula impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) khawatir izin impor gula mentah yang tak kunjung dikeluarkan pemerintah bisa berdampak pada keberlangsungan produksi industri makanan dan minuman di dalam negeri. "Asosiasi makanan dan minuman sudah mulai kuatir, mereka memberikan sinyal kekhawatiran ke kami," kata Ketua Umum AGRI Wisnu Prayit, di Jakarta, Selasa (22/7).

Pihaknya pun mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan izin impor gula mentah agar proses produksi industri makanan dan minuman sebagai konsumen gula rafinasi tidak terganggu. Dikatakannya, biasanya Kementerian Perdagangan menerbitkan izin impor pada bulan Juni atau Juli, tetapi hingga saat ini perizinan impor belum juga dikeluarkan.

"Saat ini memang belum tertunda, tetapi kalau bulan ini terlewat dan belum keluar maka akan terlewat. Dari tahun-tahun sebelumnya setiap Juni - Juli biasanya sudah keluar izinnya. Sekarang sudah mendekati akhir Juli tapi belum keluar izinnya," katanya.

Wisnu merinci kebutuhan gula mentah untuk produksi industri makanan dan minuman mencapai 3,1 juta hingga 3,2 juta per tahunnya. Sementara izin impor dari Kemendag baru 2,1 juta ton sehingga masih kekurangan 1,1 juta ton lagi. Dari jumlah tersebut, dia menyebutkan pemerintah memangkas kuota impor 200 ribu ton sebagai bentuk hukuman gula rafinasi yang merembes ke pasar. Dengan demikian jumlahnya menjadi sekitar 800 ribu - 900 ribu ton.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement