REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang tentara Israel yang bertugas sebagai penembak jitu mengakui ia menembak 13 anak Palestina di Jalur Gaza dalam satu hari. Selama serangan terhadap Gaza, Israel terus menggempur dari serangan darat, laut maupun udara.
Israel telah melakukan serangan sejak 8 juli lalu. Israel mulai menggempur Gaza dengan serangan udara, diluncurkannya ratusan roket maupun rudal ke wilayah Gaza.
Kemudian pada 17 Juli, Isarel mulai melancarkan serangan darat maupun serangan dari laut ke Gaza, hingga pada saat itu jumlah anak-anak yang meninggal dunia akibat serangan tersebut sekitar 300 anak.
Hingga hari ke 25 serangan Israel terhadap Gaza, pada Jumat (1/8) dini hari, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, dr.Ashraf Al-Qadra menyebutkan jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 1448 jiwa sedangkan jumlah korban yang terluka-luka mencapai 8360 lebih orang.
Disisi lain, sumber-sumber Israel mengkonfirmasi hanya sekitar 56 tentaranya tewas akibat serangan balasan dari pejuang Palestina. Namun, Hamas mengatakan, jumlah tentara Israel yang tewas karena serangan balasan dari Palestina jauh lebih tinggi.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berjanji akan menyelesaikan penghancuran terowongan-terowongan Gaza. Penghancuran tersebut akan tetap berlangsung dengan atau tanpa gencatan senjata yang disepakati.