Sabtu 02 Aug 2014 16:41 WIB
Menelisik Gerakan Negara Islam ISIS

Ini Garis Keturunan Pimpinan Negara Islam ISIS

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, IRAK -- Pada 5 Juli, Abu Bakr al-Baghdadi, yang dikenal di antara para pendukungnya sebagai Khalifah Ibrahim, untuk pertama kalinya memperlihatkan wajahnya pada khotbah hari Jumat di Mosul, Irak.

Sebelumnya beberapa foto memang telah dibocorkan, namun sejak menjadi pemimpin kelompok Islam State of Iraq and Syria (ISIS), ia tak tampil di muka umum selama empat tahun.

Sebelum pada April 2013, Baghdadi juga tak terlalu banyak mengeluarkan pesan audio. Pernyataan tertulis pertamanya, merupakan sambutan terhadap tewasnya Osama Bin Laden pada bulan Mei 2011. Kemudian pesan audio pertamanya dikeluarkan pada Juli 2012, berisi ramalan kemenangan Negara Islam di masa depan.

Sejak kemunculan kelompok tersebut, 15 bulan lalu, informasi tentang Baghdadi yang disediakan untuk media meningkat. Jumlah informasi khusus tentang latar belakangnya juga bertambah.

Melansir BBC, pada Juli 2013, ahli ideologi asal Bahrain, Turki al-Binali, yang menggunakan nama Abu Humam Bakr bin Abd al-Aziz al-Athari, menulis biografi Baghdadi untuk menggarisbawahi sejarah keluarga Baghdadi.

Sebelumnya, tak banyak foto Baghdadi beredar. Baghdadi dikatakan berasal dari suku al-Bu Badri, yang sebagian besar berada di Samarra dan Diyala, Baghdad utara dan timur.

Turki al-Binali kemudian menyebut bahwa sebelum invasi Amerika Serikat terhadap Irak, Baghdadi menerima gelar doktor dari Universitas Islamis Baghdad, yang memusatkan kajian pada kebudayaan, sejarah, hukum dan yurisprudensi Islam.

Baghdadi sempat berkhotbah di Masjid Imam Ahmad ibn Hanbal di Samarra.

Dia memang tidak memiliki gelar dari lembaga keagamaan Sunni seperti Universitas al-Azhar di Kairo atau Universitas Islami Madinah di Arab Saudi.

Meski begitu, ia lebih memiliki pengalaman pendidikan Islam tradisional dibandingkan pemimpin al-Qaida, Osama Bin Laden dan Aymen al-Zawahiri, yang keduanya adalah orang biasa, insinyur dan dokter. Maka dari itu, Baghdadi menerima pujian dan legitimasi yang lebih tinggi di antara pendukungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement