Jumat 08 Aug 2014 01:57 WIB

Kualitas Air Ledeng Jelek, Warga Akan Ajukan Class Action

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Julkifli Marbun
PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah warga mengeluhkan kualitas air PDAM Karawang, Jawa Barat, yang mengalami penurunan saat musim kemarau ini. Air ledeng itu, kini berwarna keruh dan berpasir. Bahkan, tak jarang tercium aroma tak sedap dan berbau amis.

Neng Rina (32 tahun), warga Perumnas Bumi Telukjambe, Kecamatan Teluk Jambe Timur, mengatakan, sudah beberapa hari ini kualitas air PDAM jelek. Jangankan untuk minum, dipake mandi juga susah. Karena, warna airnya keruh dan banyak pasirnya.

"Kalau mau dipake mandi, air ledengnya harus di tampung dulu biar kotorannya mengendap," ujarnya, Kamis (7/8).

Kasus seperti ini, lanjut Rina, bukan hanya terjadi sekali. Namun, telah berkali-kali. Bahkan, sebelumnya air tersebut berbau amis. Kualitas air yang jelek ini, jelas sangat merugikan masyarakat. Dengan begitu, pelayanan PDAM tak berbanding lurus dengan kualitas airnya.

Nurudin Hidayat (26 tahun), warga lainnya, mengatakan, seharusnya air ledeng ini kualitasnya bagus. Sebab, masyarakat membelinya dengan harga yang lumayan mahal. Dalam sebulan saja, biaya yang dikeluarkan untuk membayar air ledeng minimalnya Rp 70 ribu.

"Kalau airnya bagus, kami tak akan mengeluh," ujarnya.

 

Kasus air ledeng ini, lanjutnya, telah dilaporkan ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) Forkadas C+ Karawang. Dirinya berharap, kualitas air ledeng akan lebih baik lagi. Jika tidak, masyarakat akan melakukan gugatan class action.

Sementara itu, Ketua Harian Forkadas C+ Karawang, Hendro Wibowo, mengatakan, telah menerima laporan dari sejumlah warga soal air ledeng tersebut. Saat ini, pihaknya telah mengirim sampel air untuk di uji di laboratorium milik BPLHD Karawang.

"Kalau terbukti kualitasnya jelek, kami akan ajukan class action," ujarnya.

Deden, petugas PDAM Karawang bagian pemeliharaan, membenarkan, bila saat ini air ledeng kualitasnya menurun. Sebab, sedang ada pembersihan di bagian penampungan airnya.

"Kami sudah minta maaf ke warga," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement