Selasa 12 Aug 2014 10:21 WIB

Aparatur Pemda Diminta Waspadai ISIS

Asap mengepul dari kilang minyak yang terbakar saat bentrokan terjadi antara gerilyawan ISL dan tentara pemerintah di Baji, Irak, pada 30 Juli lalu.
Foto: EPA
Asap mengepul dari kilang minyak yang terbakar saat bentrokan terjadi antara gerilyawan ISL dan tentara pemerintah di Baji, Irak, pada 30 Juli lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, Selasa meminta agar seluruh aparatur di pemerintahan daerah tersebut ikut mewaspadai gerakan ISIS dan penyebaran paham-paham radikal yang berpotensi masuk ke kabupaten itu.

"Saya minta seluruh aparatur pemerintah daerah ikut mewaspadai dan mencegah masuknya gerakan-gerakan separatis yang dapat mengancam nilai-nilai persatuan yang sudah terjaga baik di daerah ini," ungkapnya pada pertemuan dengan jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Seluruh aparatur di tingkat desa hingga kabupaten harus menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi kepada pimpinan daerah termasuk pihak Kepolisian, apabila melihat gerakan atau hal-hal yang mencurigakan dilakukan perorangan maupun secara berkelompok.

Pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Satuan Polisi Pamong Praja (Bankesbangpol dan Satpol PP), telah menurunkan tim ke seluruh desa di sebelas kecamatan, agar bisa mendeteksi sedini mungkin pergerakan organisasi terlarang dalam bentuk apapun, termasuk upaya-upaya penyebarluasan paham ISIS di kabupaten ini.

Bupati berharap nilai-nilai Pancasila serta komitmen menjaga persatuan dan kesatuan mampu dikedepankan dan dipupuk khususnya dari bangku sekolah, mengingat daerah tersebut sedang menghadapi proses pembangunan secara bertahap sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat sangat penting terjaga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement