REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Mengingat hari ini, Senin (18/8) merupakan tenggat terakhir gencatan senjata sementara, Israel telah mengerahkan tentara mereka untuk kembali ke dekat Jalur Gaza. Dilansir dari Press TV, Senin (18/8), rekaman terbaru menunjukan tank-tank Israel dan buldozer milik Israel telah berkumpul di dekat wilayah yang diblokade.
Semetara itu, delegasi Palestina dan Israel masih dalam pembicaraan tidak langsung di Kairo. Negosiasi yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen atau jangka panjang diantara keduanya.
Hingga saat ini nampak pembicaraan yang berlangsung di Kairo itu belum menunjukan hasil yang signifikan diantara kedua. Pasalnya, kedua pihak masih sama-sama mengukuhkan prinsip masing-masing, terkait kesepakatan gencatan senjata permanen.
Prinsipnya kesepakatan gencatan senjata jangka panjang yang akan disetujui adalah Hamas ingin blokade yang telah mengepung Gaza selama bertahun-tahun harus segera diakhiri. Selain itu, bebaskan pula seluurh tahanan Palestina dengan proses Gilad Silait, serta meminta membuka jalur laut, udara dan perjalanan darat yang aman bagi warga Palestina di Gaza, serta mengizinkan peningkatan impor ke Gaza.
Namun, Tel Aviv menyatakan, akan menyetujui pengangkatan blokade sepenuhnya apabila Hamas setuju untuk di luncuti senjata mereka. Tentunya hal tersebut sangat di tolak keras oleh para Pajuang Palestina.
Yang mana,
Anadolu Agency melaporkan, sedikitnya 2.016 termasuk 541 anak-anak, 250 wanita, dan 95 kaum Manula. Sedangkan, ang terluka mencapai lebih dari 10.100 termasuk 3.084 anak-anak, 1.970 wanita dan 368 kaum manula.