REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memacu pertumbuhan industri furnitur di tanah air, Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) siap meluncurkan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015. Ajang ini diharapkan dapat menjadi panggung utama untuk menampilkan produk-produk furnitur unggulan dalam negeri yang memiliki nilai tambah optimal.
“Kami juga berharap IFEX ini dapat mendorong para pelaku industri mebel menjadi market leader di pasar global,” kata Sekretaris Jenderal Amkri, Abdul Sobur, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (21/8).
Ia menuturkan, IFEX kali ini dirancang sebagai pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia. Ekshibisi ini diperkirakan bakal diikuti oleh hampir seluruh pelaku utama industri furnitur dan kerajinan nasional.
Targetnya, sebanyak 700 perusahaan mebel dan kerajinan bakal memamerkan produk-produk terbaik mereka di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 12-15 Maret mendatang.
Pada IFEX tahun lalu, kata Sobur, 70 karya mebel dengan desain baru yang dihasilkan oleh 100 desainer muda Indonesia mampu mendulang apresiasi yang luar biasa, baik dari para pengunjung lokal maupun pembeli mancanegara.
“Di samping itu, produsen-produsen terkemuka di Indonesia juga berhasil melakukakn kolaborasi untuk menarik minat konsumen dari luar negeri,” akunya.Berdasarkan survei yang dilakukan tim ahli, ada beberapa jenis produk mebel Indonesia yang paling banyak diminati konsumen pada IFEX 2014.
Di antaranya adalah furnitur untuk luar rumah, kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dan furnitur kantor.
“Selain itu, furnitur-furnitur klasik, home deco, dan kerajinan berbasis rotan juga tebanyak diminati,” imbuhnya.
Sementara, pembeli mancanegara yang hadir di IFEX tahun lalu tercatat lebih dari 2.000 buyers. Mereka berasal dari Australia, Tiongkok, AS, Malaysia, Singapura, India, Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, Timur Tengah, dan negara-negara lainnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak berpendapat, IFEX telah menjadi semacam platform efektif bagi promosi produk furnitur berkelanjutan di Indonesia kepada dunia.
“Kami berharap IFEX 2015 dapat mendorong inovasi dan kreativitas perajin dan produsen dalam negeri agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang bernilai tambah,” ujarnya.
Dirjen Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto mengatakan, Indonesia berpeluang menjadi produsen furnitur terbesar di kawasan regional, bahkan terbesar di dunia.
“Negeri ini memiliki bahan baku yang melimpah. Seharusnya kita bisa menjadi kiblat pasar industri mebel dunia,” tuturnya.