Jumat 22 Aug 2014 10:48 WIB

Petinggi Hamas Jadi Target Pembunuhan Israel

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas.
Foto: REUTERS/Mohammed Salem/ca
Anggota Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Pada Rabu malam, (20/8), surat kabar Israel, Yedeot Aharonot, menulis beberapa nama tokoh terkenal Gerakan Hamas, dan Brigade Izzudin al Qassam, sebagai target pembunuhan. Daftar tersebut juga mencakup nama Komandan Umum, Brigade al Qassam Muhammad Dhaif, yang berhasil selamat dalam usaha pembunuhan pada Selasa, (19/8) lalu.

Menurut surat kabar itu, sejak awak serangan Israel memang bertujuan menghabisi tokoh besar Hamas. Hanya saja sampai sekarang belum berhasil. Lebih lanjut Yedeot Aharonot menyatakan, target utama Israel di jalur Gaza, adalah Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, yang merupakan mantan Perdana Menteri Palestina.

Mengutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Jumat, (22/8), di awal perang, Israel sudah menggempur rumah Haniyah, namun ia bersama sekelompom pemimpin Hamas, berhasil selamat sejak 2004. Surat kabar itu juga mengingatkan, petinggi Hamas, Mahmud Zehar, dan mantan Mendagri Palestina, Fathi Hamad.

Nama berikutnya yang masuk daftar target pembunuhan Zionis adalah Marwan Isa, Wakil Komandan Umum Brigade al Qassam. Sebenarnya ia merupakan komandan riil bagi Brigade al Qassam, setelah Muhammad Dhaif terluka.

Daftar target pembunuhan Zionis tersebut juga memuat nama Raed Athar, komandan Brigade al Qassam di Rafah. Militer Zionis telah berusaha menghabisinya dalam perang namun ia pun berhasil selamat saat gempuran terjadi di rumahnya. Ia termasuk di antara mereka yang bertanggung jawab dalam aksi penculikan serdadu Zionis Gilad Shalit pada 2006.

Di akhir laporannya Yedeot Aharonot menyebut nama Aiman Naufal yang disebutnya sebagai komandan al Qassam wilayah Gaza Tengah. Media Yahudi itu menyebutnya sebagai orang yang bertanggung jawab dalam peledakan perbatasan dengan Mesir 6 tahun lalu. Ia berhasil ditangkap dan ditahan selama beberapa waktu di penjara Mesir, tetapi melarikan diri saat penggulingan Husni Mubarak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement