REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Jet dan pesawat tanpa awak Amerika Serikat menyerang pejuang setia kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serangan udara datang beberapa hari setelah pembunuhan wartawan AS, James Foley.
Aljazirah melaporkan, pesawat tempur As menyerang para pejuang ISIS yang berada di sekitar bendungan Mosul, di utara Irak. Ini merupakan bagian dari janji Presiden AS Barack Obama, untuk mengakhiri kelompok tersebut.
AS mengatakan, pesawat melakukan enam serangan udara pada Kamis (21/8) di sekitar bendungan. Bendungan telah berada di bawah kendali pasukan Irak dan tentara Peshmerga dalam beberapa waktu terakhir.
Serangan menghancurkan atau merusak empat kendaraan dan beberapa tempat penyimpanan bom rakitan. Juru bicara komando sentral AS mengatakan, serangan pada Kamis menambah jumlah serangan menjadi 90 kali di Irak sejak 8 Agustus.
Serangan AS datang beberapa hari setelah kelompok militan tersebut mengunduh video pemenggalan wartawan AS, James Foley, di internet. Foley ditangkap di Suriah pada 2012. Pembunuhan Foley menurut ISIS, sebagai balasan atas serangan AS.
ISIS juga mengancam akan menyerang objek vital AS dan kehidupan warga AS lain, jika AS tak menghentikan serangannya. Selama ini ISIS telah mengontrol sebagian besar kawasan utara Suriah dan barat serta utara Irak.
Obama pada Rabu (20/8), berikrar bahwa AS tak akan menghentikan serangan udaranya terhadap ISIS. Ia menyebut kelompok tersebut sebagai penyakit 'kanker'. "AS akan melakukan apa yang harus kita lakukan untuk melindungi rakyat kita," ungkap Obama.