Kamis 11 Apr 2019 00:41 WIB

Soetrisno: Sebagian Besar Warga Muhammadiyah Dukung Jokowi

Soetrisno Bachir menilai dukungan warga Muhammadiyah akan meningkat.

Mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir berpendapat sebagian besar warga Muhammadiyah mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma''ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019. Ia pun menilai dukungan warga Muhammadiyah untuk Jokowi-Ma'ruf bakal meningkat pada hari pencoblosan.

"Dari survei kredibel, saya lihat Jokowi di angka 52 persen dan optimistis bisa 60 persen. Artinya, warga Muhammadiyah yang mendukung Jokowi di survei masih 52 persen dan saya yakin bisa 60 persen," ujarnya di Surabaya, Rabu (10/4).

Baca Juga

Menurut dia, suara pasangan Jokowi-Ma''ruf semakin hari semakin meningkat, baik itu di warga Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama. Sebab, peran tokoh-tokoh yang ada di sana.

"Suara jokowi semakin naik dan solid itu karena kontribusi tokohnya. NU karena kiai Ma'ruf. Muhammadiyah juga punya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Buya Syafii, Menkes Nila F Moeloek, Malik Fajar dan Soetrisno Bachir," ucapnya.

Selain itu, ia juga meyakini ke depan dua organisasi besar ini akan memiliki kontribusi lebih di kabinet Jokowi-Amin. Di kedua organisasi tersebut, kata dia, pasti ada yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga, namun lebih banyak yang mendukung Jokowi-Ma''ruf.

"Di organisasi besar pasti ada yang pilih 01 atau 02. Tapi di NU dan Muhammadiyah mayoritas ke Jokowi-Ma''ruf. Lebih dari 40 persen ke Jokowi karena aspirasinya telah tersalurkan," katanya.

Pemilihan umum serentak pada 17 April 2019 akan memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD serta presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Pemilihan presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement