REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres terpilih, Jusuf Kalla (JK) akan melepas jabatannya sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada November mendatang. Dalam musyawarah nasional nanti, akan diangkat pimpinan baru yang menggantikan posisinya lima tahun mendatang.
Dia mengatakan, merasa senang menjadi bagian dari PMI. Meski ingin lebih lama lagi terlibat dalam organisasi tersebut, namun posisi sebagai wapres tentu akan merepotkan. Sebab, pengawalan semakin ketat, sehingga tak memungkinkan bekerja seperti dulu.
"Kalau dulu saya ke daerah hanya membawa 2-3 orang, sekarang dikawal sampai 50 orang. Itu akan merepotkan, sebab sekarang saya kembali mengemban amanah yang lebih besar," kata JK dalam acara halal bihalal di Kantor PMI Pusat, Selasa (26/8).
Ia berharap, munas PMI November mendatang ada figur baru yang bisa mengemban jabatan tersebut secara optimal dan bekerja lebih leluasa ketimbang dirinya. Dia juga berjanji akan meningkatkan sarana dan fasilitas PMI agar bisa lebih baik lagi.
Aktifitas yang kerap kali ia lakukan selama menjabat sebagai ketua umum PMI adalah berkeliling daerah yang terdampak bencana. JK mengakui, ketua PMI baru pasti akan menghadapi masa sulit karena selalu dibandingkan dengannya.
"Namun, kerjanya mungkin lebih mudah karena ada sejumlah fasilitas yang ditambah," ujar dia.