Kamis 28 Aug 2014 16:36 WIB

PKB Ingin Perkuat Dukungan NU

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Mansyur Faqih
Marwan Jafar
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memperkuat dukungan dari basis massanya yang mayoritas kalangan Nahdhatul Ulama (NU). Hal ini akan ditempuh dengan program kaderisasi dan pemberdayaan.

"Partai ini lahir dari rahim NU, tentu kita harus memperhatikan kader NU di akar rumput," ujar Ketua DPP PKB, Marwan Jafar di Jakarta, Kamis (28/8). 

Langkah ini akan ditempuh dengan memperkuat kaderisasi. Caranya dengan menanamkan Islam yang rahmatan lil 'alamin dan ditambah dengan pemahaman nasionalisme.

Menurutnya, bangsa Indonesia kuat berkat perjuangan umat Islam yang dipimpin oleh kiai NU. Sosok KH Hasyim Asy'ari misalkan, menggulirkan resolusi jihad untuk melawan sekutu sehingga pecah peristiwa 10 November.

PKB, jelasnya, saat ini meneruskan perjuangan para pendahulu yang berjuang mengorbankan nyawa. Kader-kader PKB tersebar di seluruh tingkatan politik. 

Dari DPRD II hingga DPR RI. Ada juga yang menjadi kepala daerah. "Semuanya berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," imbuhnya.

Pemahaman seperti ini dinilai akan mampu memperkuat pemahaman massa di akar rumput. Khususnya terkait pentingnya nasionalisme keagamaan. 

Saat ini PKB berjuang di parlemen dan pemerintahan. Targetnya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Kami ingin masyarakat Indonesia mengalami peningkatan kesejahteraan. Ini target kita," paparnya.

Langkah ini diprediksinya akan efektif membangun dukungan. Sehingga masyarakat semakin mengenal dan memahami PKB sebagai partai reformasi. 

"Ketum kami sudah memaparkan semoga nantinya PKB menjadi partai pemenang pemilu pada 2019," imbuh Marwan. 

Target itu akan dicapai melalui konsolidasi internal. Termasuk penyelenggaraan muktamar di Surabaya nanti. "Berproses. Semua ada waktunya. Mohon doa," ucap Ketua Fraksi PKB DPR itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement