REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Pendidikan Australia Christopher Pyne dituding telah menjanjikan jabatan bagi James Ashby yang pernah menjadi staf mantan Ketua DPR Peter Slipper. Ashby mengaku percaya diri menggugat Slipper dengan tuduhan pelecehan seksual karena dijanjikan jabatan.
Pengakuan Ashby ini disampaikan dalam wawancara dengan sebuah stasiun TV di Australia, Ahad (7/9) malam. Dalam wawancara itu, Ashby mengakui bahwa Menteri Pyne telah menjanjikan bantaun pengacara dan jabatan jika ia mengungkap kasus yang membelit Slipper.
Peter Slipper adalah mantan ketua DPR (House of Representatives atau dikenal juga dengan sebutan Majelis Rendah). Ia belakangan dicopot dari jabatan itu dan menghadapi tuntutan pelecehan seksual dari bekas stafnya sendiri, James Ashby. Ashby telah menarik tuntutan kasus ini dari Pengadilan Federal, namun Slipper harus menghadapi tuntutan lainnya yaitu penyalahgunaan voucher taksi dalam kapasitasnya sebagai anggota parlemen.
Bulan Juli lalu, pengadilan menyatakan Slipper terbukti bersalah menyalahgunakan jatah voucher taksinya, dan rencananya akan dijatuhi hukuman vonis bulan ini.
Menteri Pyne langsung membantah tudingan Ashby ini. Dalam pernyataannya, Menteri Pyne menegaskan "tidak tahu-menahu" tentang tuduhan itu dan sama sekali tidak terlibat dalam mempengaruhi kasus pelecehan seksual yang membelit Slipper.
Namun Ashby menyatakan, ia masih menyimpan catatan kunjungannya ke kantor Christopher Pyne. "Dikatakan bahwa akan disiapkan pengacara, dan bahwa saya akan mendapat pekerjaan sebagai politisi di negara bagian atau di tingkat nasional jika saya ingin kembali," katanya.
Ia mengaku, jaminan itu cukup penting baginya. "Saya makin percaya diri untuk mengajukan gugatan," tambah Ashby.
Dalam wawancara TV tersebut, Ashby menambahkan, belakangan ia diberitahu bahwa ia tidak akan diberi bantuan pengacara dan tidak akan diberi pekerjaan.
Selama persidangan atas gugatannya kepada Slipper, Ashby tidak pernah mengungkap fakta bahwa ia dijanjikan jabatan.
Ditanya apakah pengadilan akan menanggapi berbeda kasus ini jika ia membuka fakta tersebut sebelumnya, Ashby menyatakan, ia tidak tahu.
Atas pengakuan Ashby ini, Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan, sengketa kasus pelecehan seksual dan intrik politik yang melibatkan Peter Slipper dan James Ashby telah usai.