REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Gizi Doddy Izwanrdy mengatakan, pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif bisa mempercepat perbaikan gizi bayi.
Doddy menerangkan, jika bayi tidak diberi ASI, maka terjadi penebalan pada pembuluh darahnya. Ia berkata, jika masih bayi saja sudah mengalami penebalan pembuluh darah, bagaimana kalau dewasa, bakal lebih rentan terhadap serangan stroke, jantung, gagal ginjal.
"Makanya tidak ada pemberian ASI berbahaya," kata Doddy di Jakarta, Jumat (12/9).
"Jangan sampai," kata dia melanjutkan, "ASI ekslusif diganti dengan susu formula."
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Pasal 2, ASI harus diberikan pada bayi selama enam bulan, tanpa tambahan atau makanan pengganti lainnya.