Rabu 17 Sep 2014 16:45 WIB

Senjata Kelompok Bersenjata Papua Bertambah

Pistol
Pistol

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Persenjataan yang dimiliki kelompok sipil bersenjata (KSB) yang beroperasi di Kabupaten Lanny Jaya diduga bertambah, memaksa pihak keamanan menambah aparat keamanan yang bertugas dikawasan itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Yootje Mende kepada Antara di Jayapura, Rabu, mengaku, dari laporan yang diterima saat ini senjata yang dimiliki ksb sekitar 24 pucuk dari berbagai jenis .

Bertambahnya jumlah senjata disebabkan kelompok tersebut mendapat tambahan dari kelompok bersenjata yang ada di Puncak Jaya.

Karena itulah saat ini anggota yang digelar bertambah yakni mencapai 530 orang yang berasal dari anggota Polri dan TNI, kata Irjen Pol Mende.

Dikatakan, dengan banyaknya anggota yang dikerahkan maka saat ini pihaknya sudah melakukan pengepungan kawasan yang diduga menjadi tempat persembunyian KSB yakni disekitar Balingga.

Pengepungan itu dilakukan agar KSB terkucil, kata Irjen Pol Mende seraya menambahkan pihaknya akan tidak tegas kelompok tersebut bila tetap menganggu masyarakat dan aparat keamanan.

Sebelumnya KSB beroperasi disekitar Pirime namun dengan kekuatan yang digelar dikawasan itu maka kelompok tersebut sudah bergeser kelokasi yang lebih jauh ke pedalaman, tegas Kapolda Papua Irjen Pol Mende.

Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende ketika ditanya tentang kelompok dari Puncak Jaya yang bergabung dengan kelompok Lanny Jaya mengaku tidak mengetahui dengan pasti siapa kelompok tersebut.

Sementara itu Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom secara terpisah kepada Antara mengatakan, selaku pimpinan daerah dirinya mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan polisi karena apa yang dilakukan kelompok bersenjata itu sudah meresahkan warga dan tidak berperikemanusiaan.

"Jangan takut dengan HAM, karena apa yang dilakukan kelompok tersebut juga melanggar HAM," tegas Bupati Befa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement