REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Arswendo Atmowiloto memuji langkah Mahaka Pictures mengangkat kisah pahlawan super Indonesia, 'Gundala' ke layar lebar. Tidak banyak pihak yang mau mengangkat budaya lokal ke dalam film.
"Pernah ada satu atau dua kali yang mengadaptasi budaya lokal, tapi nggak jalan. Istilahnya tidak sukses di masyarakatnya," kata Arswendo Atmowiloto usai jumpa pers persiapan film "Gundala Putra Petir", Ahad (21/9), di Jakarta.
Ia memandang penggarapan adaptasi budaya pahlawan super lokal yang dilakukan Mahaka Pictures bersama Hanung Bramantyo selaku sutradara dapat jadi momentum membangunkan tradisi Indonesia yang tertidur.
“Jarang sekali budaya ataupun cerita superhero lokal yang diangkat ke layar lebar. Tradisi kita agak susah, ya baru sekarang ini bisa," ujarnya.