REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR Sinyo Harry Sarundajang mengatakan provinsi Sulawesi Utara berada pada peringkat pertama terbaik nasional bebas buta aksara.
Capaian buta aksara di Sulut tahun 2010 sebesar 0,65% dan tahun 2013 sebesar 0,47%, sehingga di provinsi ini praktis tidak ada lagi orang buta aksara, kata Gubernur Sarundajang ketika memimpin upacara peringatan Hut Provinsi Sulut ke-50 atau Tahun Emas di halaman Kantor Gubernur Sulut, Manado, Selasa (23/9).
Peserta upacara tersebut terdiri dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan provinsi (Pemprov) Sulut, TNI, Polri, dihadiri, antara lain, Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulut, Forkominda Sulut, Bupati/Wali Kota se Sulut dan para pejabat serta undangan.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi ini sebesar 77 persen (Ranking Kedua Nasional di Bawah DKI Jakarta), kata Gubernur Sarundajang.
Pada bidang pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, kata Sarundajang, sangat berpengaruh dalam menyambut kesempatan emas bonus demografi Indonesia yang diprediksi terjadi pada tahun 2020-2035, dimana usia produktif (15-64 tahun) akan mencapai 70 persen atau sekitar 180 juta jiwa.
Usia produktif jauh lebih banyak dari usia non produktif, dan hanya terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. Jika mampu memanfaatkan bonus demografi ini, maka akan mengurangi pengangguran, pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik, meningkatnya daya saing bangsa dan Indonesia menjadi negara maju.
Akan tetapi, kata Gubernur sarundajang, kita harus siap dan harus mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah, jika tidak maka hal ini akan menjadi petaka.
Upacara tersebut dimeriahkan dengan atraksi terjun payung sejumlah atlit penerjun dari Fasida Sulut 5 orang, Paskhas TNI AU 15 orang dan Fasida DKI Jakarta, Jabar dan Fasida Jatim 10 orang, mendarat tepat di lapangan upacara.
Juga disuguhkan atraksi empat pesawat tempur Shukoi TNI-AU melakukan atraksi fly pass dan terbang formasi di atas Kantor Gubernur Sulut, serta Parade Kawanua Sedunia (KSD) dengan membawa bendera masing-masing negara tempat tinggal.