REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman mengatakan kegiatan Gebyar Budaya Hari Pariwisata Dunia yang berlangsung di Monas, menjadi salah satu bukti bahwa Jakarta sudah diperhitungkan dunia menjadi tempat yang layak untuk beragam kegiatan.
Ia mengungkapkan, perayaan Hari Pariwisata Dunia merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk terus menggali dan mengembangkan potensi pariwisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut pun memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan kepariwisataan nasional umumnya, dan daerah pada khususnya.
''Jakarta sebagai kota metropolitan barometer Indonesia di kancah dunia, juga merupakan 'melting pot' dan miniatur Indonesia, merupakan pusat budaya Nusantara, dimana keanekaragaman budaya nusantara tumbuh dan berkembang di Jakarta,'' katanya.
Ajang Gebyar Budaya Hari Pariwisata Dunia yang berlangsung di Monas Jakarta berlangsung sejak Sabtu (27/9) pagi, masyarakat mendapat sajian industri kreatif dalam pameran yang diiikuti 30 peserta dari Jakarta dan sekitarnya. Sore harinya, atraksi budaya menampilkan 20 seni dan budaya Nusantara
Malamnya, kemeriahan berlanjut dengan hadirnya pentas musik Indonesian Idol. Puncaknya adalah pagelaran Tari Kolosal Nusantara bertajuk "Warna Warni Jakarta untuk Dunia". Tari yang dikemas apik memadukan unsur etnis, tradisi, dan multimedia modern sehingga memberi suguhan menarik yang mengagumkan.
"Kegiatan ini sangat positif membangun kesadaran masyarakat untuk semakin mencintai budaya bangsa Indonesia,'' katanya.