REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah menghancurkan pertahanan Kurdi di daerah pedesaan di sekitar kota Ayn Al-Arab, yang dikenal dalam bahasa Kurdi sebagai Kobani, dekat perbatasan Suriah dengan Turki, Selasa.
Pertempuran masih berkecamuk antara Unit-unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) - sayap bersenjata Uni Suriah Kurdi Demokrat (PYD), dan militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang sekarang hanya dua-tiga km jauhnya dari timur kota, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dalam satu pernyataan malam ini.
Kemungkinan ISIS mengendalikan kota untuk menjadikan kelompok garis keras itu menguasai 325 kota di Suriah, yang membangkitkan kekhawatiran atas kekejaman terhadap tersangka anggota PYD.
Ribuan pejuang ISIS, dilengkapi dengan senjata berat, mulai serangan mereka terhadap Ayn Al-Arab pada 16 September; mungkin menduduki kota mereka dan dapat mengakibatkan perpindahan penduduk Kurdi di tengah kekhawatiran kekejaman atau bencana kemanusiaan.
Serangan ISIS di utara dan timur laut Suriah menjadikan jumlah mengungsi 200.000 orang dalam dua minggu terakhir, kata pernyataan itu menunjukkan.
Sementara itu, pernyataan mencatat kelompok ISIS membebaskan 70 siswa sekolah menengah dari Manbij yang diculik bersama dengan 150 siswa dari Ayn Al-Arab ketika mereka kembali dari Aleppo, setelah ujian akhir tahun pada 29 Mei.
Lebih dari tiga lusin sandera masih di tempat yang diduga persembunyian sebagai saudara bagi anggota PYD.