REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pada 1 Oktober lalu, di beberapa pantai di kawasan Australia Barat adalah dimulainya musim penyu bertelur. Karenanya, binatang ini perlu mendapat pengawasan untuk bisa berkembang biak.
Bulan Oktober ini untuk pertama kalinya penyu berpunggung rata akan membanjiri pantai di kawasan Pilbara, Gascoyne, dan Kimberley di Australia Barat untuk bertelur.
Bridgette Poulton adalah koordinator Asosiasi Hedland, yang mengatakan bahwa mereka memerlukan banyak sukarelawan untuk mengamati penyuk ini di kawasan Cemetery Beach dan Pretty Pool.
Poulton mengatakan penyu ini merupakan spesies yang unik.
"Penyu ini besar dan rata dengan kulitnya berwarna hijau. Dalam soal penyu laut, saya kira mereka adalah spesies dimana data yang tercatat mengenai mereka sedikit sekali." kata Poulton baru-baru ini.
"Mereka juga merupakan satu dari sedikit spesies yang bertelur di siang hari." tambah Poulton.
Karena penyu lain memiliki kebiasaan bertelur malam hari, maka bagi para sukarelawan juga akan dibagi kerja mengawasi siang dan malam.
Poulton mengatakan mereka akan melatih para sukarelawan dari usia berapa saja dalam beberapa hari ke depan.
"Para sukarelawan bisa berpartisipasi dalam kegiatan malam hari yaitu mengecek penyu yang mendatangi pesisir pantai dan juga melihat tempat mereka bertelur."
"Kami akan mencatat dimana tempat bertelur mereka ataukah bila penyu ini berubah pikiran dan tidak menemukan tempat untuk bertelur dan kembali ke laut." tambah Poulton.
"Kami juga akan melakukan kegiatan pagi hari ketika telur-telur penyu mulai menetas, dan kemudian para sukarelawan akan mengitari berbagai bukit pasir yang ada untuk melihat apakah anak-anak penyu ini malah tersesat, dan membantu mereka masuk ke air."
Masa penetesan telur penyu ini terjadi sekitar akhir Desember. Tahun lalu, terjadi tragedi dimana banyak tempat bertelur penyu ini di kawasan Port Hedland (sekitar 1.650 km dari Perth) banyak yang musnah dihantam Badai Topan Christine, dan di awal tahun 2014, terjadi beberapa aksi pengrusakan oleh manusia dimana tempat bertelur itu digali dan dihancurkan.
Juga untuk tahun kedua, Asosiasi Hedland secara khusus mempekerjakan dua ahli biologi untuk mengumpulkan data mengenai jumlah penyu berpunggung rata ini. "Port Hedland adalah satu dari beberapa pantai di dunia dimana penyu masih bertelur di kawasan yang sudah ditinggali banyak orang." kata Poulton.
Secara umum, kecenderungan jumlah penyu laut ini semakin menurun. "Jadi kami harus belajar sebanyak mungkin mengenai mereka, sehingga bisa mempengaruhi keputusan perencanaan, khususnya mengenai pembangunan kawasan pantai, guna memastikan penyu ini tidak punah dan tetap bisa berkembang biak."