REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mesir Sabtu (5/10) mengutuk keras pemenggalan sandera Inggris Alan Henning oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri dalam satu pernyataan.
Ini adalah "tindakan barbar dan brutal", kata Duta Besar Badr Abdel-Atti, dan menambahkan bahwa tindakan tersebut benar-benar bertentangan dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Menurut pernyataan itu, Abdel-Atti menegaskan perlunya kerja sama masyarakat internasional untuk memerangi terorisme karena "hal itu dianggap fenomena global yang mengancam keamanan, stabilitas, pembangunan di seluruh dunia".
Henning, seorang sopir taksi, telah ditahan di Suriah selama sembilan bulan oleh militan ISIS, yang juga disebut Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang kini disebut IS (Islamic State), dan Jumat malam merilis sebuah video yang menunjukkan pemenggalan Henning, membuatnya menjadi sandera Barat keempat dan warga Inggris kedua telah dibunuh.
Daftar sandera yang dipenggal pada video itu termasuk wartawan AS James Foley dan Steven Sotloff, serta pekerja bantuan Skotlandia David Haines.
Dalam video Henning mengatakan bahwa dia adalah seorang anggota dari warga Inggris yang sekarang akan membayar harga karena parlemen negaranya memutuskan untuk menyerang Negara Islam.