REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan, Darmaningtyas menilai perlunya sekolah membuat regulasi pelarangan siswa membawa telepon genggam. Hal itu berkaitan dengan beredarnya video kekerasan anak SD di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Dia menilai tidak ada urgensi membawa telepon genggam ke sekolah.
"Kita harus punya regulasi untuk melarang pemakaian HP selama jam pelajaran, itu harus ada. Di Malaysia sudah dilarang masuk kelas bawa HP," kata Darmaningtyas saat dihubungi Republika, Senin (13/10).
Darmaningtyas menilai, idealnya larangan membawa telepon genggam diberlakukan untuk siswa di semua tingkatan dari SD, SMP, dan SMA.
Selain itu, dengan beredarnya video tersebut para siswa baik pelaku, saksi maupun korban, mendapat stigma yang kurang baik. Dia optimistis regulasi tersebut bisa implementasikan.
"Tergantung sekolah apakah punya komitmen atau tidak," ujarnya.