REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemadaman aliran listrik di wilayah Lampung dan sekitarnya, semakin tidak menentu jadwalnya. Setelah mati lampu hari Kamis (30/10) siang hari, pada Kamis malam hingga Jumat (31/10), aliran listrik kembali padam.
Pemadaman listrik yang tidak bergilir lagi ini, membuat masyarakat pelanggan PT PLN merasa terganggu aktivitasnya sehari-hari. Para pedagang dan pengusaha rumah makan dan usaha fotocopy terpaksa merugi dengan mati lampu tanpa jadwal lagi selama lebih empat jam.
"Kalau mati lampu setiap hari, setiap malam, kami pelanggan PLN yang berdagang jelas rugi," kata Anugrah, pemilik usaha fotocopy di Bandar Lampung. Ia terpaksa mengistirahatkan karyawan hari itu karena usahanya bergantung dengan aliran listrik.
Ruswan, pemilik restoran Padang, mengatakan mati lampu membuat tamu pelanggannya sepi. "Kalau mati lampu hanya satu-dua jam tak masalah, tapi sudah sering dan lama lagi," tuturnya.
Pemadaman listrik terjadi Jumat (31/10) dini hari hingga pagi listrik belum juga menyala. Aktivitas warga yang ingin berangkat ke kantor dan berdagang terganggu.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung, Ketut Darpa dikonfirmasi Republika, Kamis (30/10) petang, membenarkan adanya pemadaman aliran listrik secara bergilir yang terjadi tiga hari ini berturut-turut.
Ia menegaskan pemadaman tiga hari terakhir karena dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan unit 3 dan 4 mengalami kerusakan.
"Adanya kerusakan pembangkit di Tarahan, Lampung terjadi defisit daya, sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan pemadaman bergilir diperkirakan akan berakhir tanggal 2 atau 4 November mendatang. Pihaknya masih menunggu alat konfiyer baru bara yang didatangkan dari Jakarta. Saat ini, petugas masih melakukan perbaikan secara manual, namun kemampuan pembangkit akan menurun dari 2x100 Megawatt (MW) menjadi 2 x 25 MW.
PT PLN Distribusi Lampung mengharapkan pelanggan di Lampung dapat berhemat daya listrik dengan mematikan lampu sebesar 20 watt untuk menambah daya dan menutup difisit daya, sehingga pemadaman bergilir tidak berlangsung lama.