REPUBLIKA.CO.ID, SUCRE -- Presiden Bolivia Evo Morales telah menandatangani kontrak untuk memulai pembangunan sebuah istana presiden baru. Presiden Morales mengatakan ia terinspirasi oleh arsitektur Tiahuanaco, dari peradaban pra-Hispanik Bolivia.
Dilansir dari BBC News, Ini akan menggantikan bangunan kolonial yang digunakan sejak abad ke-16. Gedung baru akan dihiasi untuk mengingatkan Bolivia akan warisan mereka.
Presiden Morales, yang baru saja memulai masa jabatan lima tahun ketiganya mengatakan, bangunan tua yang dikenal sebagai "The Burnt Palace" penuh dengan simbol Eropa. Dia mengatakan istana baru, yang akan disebut "The Great House of the People", telah dirancang oleh arsitek Bolivia dan akan dihiasi dengan motif adat untuk memberi penghormatan kepada budaya tradisional Bolivia.
Istana baru akan dibangun di belakang istana saat ini, yang akan berubah menjadi museum. Presiden Morales mengatakan gedung baru itu "tidak mewah". Ia mengatakan bangunan 29 lantai juga akan menjadi rumah, ruang rapat kabinet dan kamar untuk digunakan presiden.
Rencananya pembangunan istana baru termasuk, heliport, pusat upacara adat dan auditorium 1.000 kursi. Pembangunan istana diperhitungkan akan menghabiskan biaya sekitar 36 miliar dolar.