REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan, menegaskan belum ada kasus Ebola di Indonesia setelah meneliti 12 sampel dari pasien terduga di berbagai daerah.
"Untuk Ebola, Indonesia tidak ada masalah, sudah diperiksa. Ada 12 sampel dari sebelumnya delapan sampel, semuanya negatif, termasuk dua pasien terakhir (dari Kediri dan Madiun)," ujar Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama dalam temu media di Jakarta, Jumat (7/11).
Kekhawatiran sempat muncul di masyarakat setelah dua TKI di Kediri dan Madiun, Jawa Timur, menderita sakit sepulangnya dari salah satu negara terjangkit Ebola yakni Liberia.
Namun setelah melalui pemeriksaan laboratorium, Kemenkes memastikan bahwa penyakit yang diderita kedua TKI tersebut bukan Ebola, namun penyakit lain.
"Saya tidak bisa menyebutkan mereka sakit apa karena itu kerahasiaan pasien, namun mereka pasti tidak tertular Ebola. Jika tertular Ebola itu harus dilaporkan karena merupakan wabah internasional," ujar Tjandra.
Tjandra mengaku ia sendiri juga menjalani pemeriksaan sebagai langkah antisipasi karena ternyata ia berada satu pesawat dalam kepulangan para TKI tersebut dari Liberia dan hasilnya juga ditemukan negatif Ebola.
Saat ini penelitian sedang dilakukan di Jenewa, Swiss untuk menemukan vaksin Ebola dan diharapkan dapat digunakan secepatnya.
Sementara itu, dua perawat yang sempat tertular Ebola di AS dan Spanyol disebut Tjandra telah mengalami kesembuhan dan diduga penularan terjadi ketika perawat tersebut membuka baju pengaman.