Rabu 12 Nov 2014 11:22 WIB

Efisiensi dan Produktivitas, Kunci Perusahaan Hadapi Kenaikan BBM

Rep: CR05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Efisiensi dan Produktivitas bisa dijadikan kunci sebuah perusahaan untuk menghadapi kenaikaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Seperti yang disampaikan Head of Equity First State Investment Hazrina R Dewi, dia mengatakan, pasca kenaikan BBM, belum tentu semua harga komoditas naik.

"Kalau kita lihat survey, belum tentu semua harga akan naik, saya lihat perusahaan bisa evaluasi masing-masing untuk efisiensi, mana yang perlu ditekan dan tidak," ujar Hazrina di Jakarta, belum lama ini.

Dia mencontohkan harga gas yang juga diprediksinya akan rendah. "Ini hanya contoh saja, misalnya setelah Amerika merubah struktur gas, itu juga merubah cara main kita, semua akan dihitung ulang. Jadi efisiensi perusahaan bisa disesuaikan dengan kondisi," kata dia.

Oleh karena itu, termasuk untuk investasi yang aman pasca kenaikan BBM juga menurut dia, tergantung margin dari investasi tersebut nantinya.

Dia menambahkan, di samping efisiensi, tentu produktivitas sebuah perusahaan yang harus ditingkatkan. "Lebih ke efisiensi dan produktivitas. Sementara diversifikasi, saya tidak terlalu menyarankan sebab itu artinya perusahaan tidak punya line of atau fokus bisnisnya apa," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement