REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Untuk Pertama kali ini Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah melakukan wisuda setelah ditetapkan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah, Palembang menjadi universitas.
Wisuda kali ini juga berlangsung istimewa karena bertepatan dengan Dies Natalis ke-50 perguruan tinggi Islam negeri tersebut dan dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin.
Pada wisuda yang berlangsung Kamis (13/11) di kampus UIN Raden Fatah, Rektor Aflatun Muchtar mewisuda 959 mahasiswa dari lima fakultas dan mahasiswa pascasarjana.
Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin dalam pidatonya pada wisuda dan dies natalis UIN Raden Fatah mengatakan, “Perguruan tinggi Islam hendaknya dapat menciptakan sarjana yang ulama dalam arti dapat mengayomi lingkungan masyarakat. Ini penting agar umat Islam dan masyarakat dalam kehidupan semakin tenteram.”
Lukman menegaskan, perguruan tinggi Islam baik itu institut maupun universitas Islam mendidik para mahasiswa untuk mendalami agama agar menjadi panutan. “Diharapkan alumni dari perguruan tinggi Islam dapat menciptakan sarjana yang mampu mengayomi masyarakat.”
Kepada masyarakat Lukman meminta dukungannya agar perkembangan pendidikan tinggi terutama agama Islam bisa semakin maju. “Dengan adanya dorongan bersama maka sarjana yang dihasilkan akan semakin berkualitas,” katanya.
Menteri Agama juga mengingatkan dengan berubahnya status IAIN Raden Fatah menjadi Universitas Islam Negeri Raden Fatah maka kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan.
“Kita terus berupaya dalam mendukung IAIN menjadi UIN. Dukungan antara lain mengusahakan bantuan pembangunan dana dari Bank Pembangunan Asia yang telah disetujui pembangunan kampus baru sebesar Rp 420 miliar,” kata Lukman Hakim.