REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menristek Dikti Mohamad Nasir mengatakan, Indonesia sebentar lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Diharapkan semua usaha dan industri mampu menghadapi dengan baik.
Keberadaan infrastuktur sangat penting guna meningkatkan daya saing. "Produk yang dihasilkan harus sesuai standar inovasi, penilaian kesesuaian yang tidak bisa diabaikan dalam membangun daya saing,"kata Nasir dalam pembukaan SNI Award di JCC, Jakarta, Jumat, (14/11).
SNI harus diterapkan pada semua produk dalam negeri. Namun sayangnya, menurut laporan di lapangan belum semua produk menggunakan SNI.
Penerapan SNI secara sukarela, kata Nasir, belum terbangun secara optimal. Gubernur, bupati, walikota harus mendorong UMKM di daerahnya menerapkan SNI.
Dikhawatirkan kalau SNI tak diterapkan produk-produk tidak mampu bersaing dengan barang dari ASEAN. "Saya minta semua produk yang dihasilkan harus segera menerapkan SNI,"ujarnya.
Bagi pihak yang menerima SNI harus tetap berkomitmen meningkatkan kinerjanya. Jangan sampai kalau produknya sudah laris lalu kualitasnya diturunkan sebab kadang-kadang itu terjadi.
"Kalau kualitas diturunkan sama saja tidak memenuhi standar lagi. Kualitas yang memenuhi SNI wajib dijaga agar tetap laris,"ujar Nasir.
Nominasi penerima SNI Award antara lain Universitas Surabaya, SMAN 4 Bandung, SMAN 2 Cimahi. Sedangkan penerima SNI Award adalah SMK SMTI Yogyakarta.