REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana jaksa agung terus bergulir di publik. Ketua Setara Institute Hendardi menyatakan jaksa agung sebaiknya bukan sosok dari partai politik tetapi dar luar parpol.
Jaksa agung dari kalangan internal, menurut dia, justru tidak akan mampu memperbaiki keadaan di kejaksaan. Ini mengingat kalangan internal merupakan bagian dari masalah kejaksaan itu sendiri.
"Calon jaksa agung dari parpol hanya akan membela kepentingan parpolnya," kata Hendardi dalam penjelasan persnya, Ahad (16/11).
Presiden Joko Widodo, kata dia, harus memilih calon jaksa agung yang memiliki keberanian mengambil kasus-kasus pelanggaran HAM berat, seperti kasus meninggalnya aktivis Munir dan penghilangan paksa sejumlah aktivis.
Hendardi berharap Presiden Jokowi mampu menjawab keraguan publik dengan memilih jaksa agung yang bersih dan tidak bagian dari masalah hukum. Apalagi, ia mengindikasikan ada pihak internal kejaksaan yang memaksa orang dalam menjadi jaksa agung.