REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelantikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Istana Negara, Jakarta, Rabu, tidak dihadiri oleh perwakilan partai-partai politik yang tergabung dalam fraksi Koalisi Merah Putih di DPRD DKI Jakarta.
"Saya rasa yang menentang ini hanya masalah pribadi," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Menurut Prasetyo, dirinya sebagai Ketua DPRD DKI telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait dengan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI. Untuk itu, ujar Prasetyo yang berasal dari Fraksi PDIP itu, esok dirinya akan mengundang fraksi lain untuk menjelaskan mengenai pelantikan tersebut.
"Mohon maaf atas rekan-rekan yang tidak sependapat dengan saya," katanya.
Ia juga mengemukakan berbagai pihak yang ada juga dapat saling berkomunikasi khususnya antarketua umum partai. Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI, di Istana Negara, Rabu (19/11).
Tamu yang hadir antara lain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, serta mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
Pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI pada Rabu ini tidak disepakati oleh parpol yang termasuk dalam Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta. Menurut KMP, seharusnya pelantikan gubernur menunggu jawaban dari surat konsultasi yang dikirimkan kepada Mahkamah Agung.
Sementara itu, Ketua DPRD Prasetyo meminta hal itu tidak dipermasalahkan karena aturan yang ada telah jelas.