REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Untuk ketiga kalinya penyair Indonesia asal Lampung Isbedy Stiawan ZS diundang mengikuti Festival Puisi dan Lagu Rakyat Antarbangsa di Pulau Pangkor, Perak Darulridzwan, Malaysia.
Acara yang akan berlangsung 11--14 Desember 2014 itu, juga diikuti puluhan penyair Indonesia dan dari negara (bangsa) lain.
"Salah satu penyair yang saya tahu diundang adalah Chavchay Syaifullah dari Banten," kata Isbedy Stiawan ZS, di Bandarlampung, Sabtu (6/12).
Festiva Puisi dan Lagu Rakyat (Pulara) Antarbangsa yang ke-5 ini adalah sebuah festival bergengsi di Malaysia.
Penggagas sekaligus pelaksananya adalah sastrawan Malaysia penerima SEA Write dan pernah mengikuti progrsm IOWA di Amerika, Malim Ghozali PK.
"Festival ini selain untuk mempertemukan para penyair dan pemusik lagu rakyat, juga memperkenalkan Pulau Pangkor ke tingkat dunia sebagai objek wisata pantai dan laut yang dipunyai negara bagian Malaysia," katanya pula.
Di antara pembacaan puisi, seminar, juga musik lagu-lagu rakyat, tahun ini kabarnya juga diramaikan dengan pameran lukisan, Festival Arts Splash, dan lan-lain, ujar Isbedy pula.
Penyair berjuluk Paus Sastra Lampung itu, selain akan membacakan dua puisinya bertema kampung halaman, juga menjadi panelis/pembicara.
"Saya mendapat kepercayaam dari Malim Ghozali untuk menjadi salah satu pembicara," kata penulis buku "Menuju Kota Lama" yang mendapat penghargaan di Hari Puisi 2014 ini.
Pangkor adalah sebuah pulau yang dijadikan objek wisata di Perak, negara bagian Malaysia, dari Kuala Lumpur sekitar tiga jam perjalanan menuju Ipoh. Kemudian dari Jetti Lumut menyeberang dengan jetti atau motorboat sekitar setengah jam sampai ke Pulau Pangkor.
Festival Pulara ini adalah salah satu sarana untuk memprosikan pulau ini sebagai objek wisata. Kini wisatawan dari berbagai negara banyak berkunjung ke sini terutama saat festival dan hari-hari libur.