Selasa 09 Dec 2014 10:04 WIB
Golkar pecah

Priyo: Mendukung Pemerintah Adalah Suatu yang Halal

Rep: C08/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso sikap yang diambil Partai Golkar untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo tak patut untuk dipertanyakan. Mendukung pemerintahan yang sah kata dia adalah suatu yang halal dari sudut pandang apa pun.

“Mendukung pemerintah adalah suatu hal yang halal,” kata  Priyo di Jakarta, Senin (8/12). Meski menyatakan mendukung pemerintahan, Priyo menegaskan partainya tidak akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.

Menurut dia tidak ada pasal yang mengharuskan sebuah partai yang ingin mendukung pemerintah untuk masuk kepada sebuah gerbong koalisi. Namun, ia juga memastikan bahwa Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih sebagaimana telah mereka putuskan di dalam forum Munas Ancol beberapa hari lalu.

“Mendukung pemerintah tidak harus masuk tak mesti masuk ke salah satu blok koalisi,” ujar mantan wakil ketua DPR RI ini. Seperti diketahui, perpecahan di internal Partai Golkar saat ini sudah sampai kepada dualism kepemimpinan.

Munas Bali menghasilkan Aburizal (Ical) Bakrie sebagai ketua umum. Di sana Ical menegaskan posisi Partai Golkar setia bersama KMP.

Sementara dari Munas Ancol yang diadakan Presidium Penyelamat Partai Golkar, mengukuhkan Agung Laksono sebagai ketua umum. Kubu Agung menyatakan Golkar keluar dari KMP dan menyatakan dukungan kepada pemerintahan presiden Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement