REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat pekerja dan eleman buruh kembali akan menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (10/12) besok. Selain menuntuk kenaikkan upah minimum provinsi (UMP), mereka juga meminta Pemerintah Jokowi serius mengatasi efek kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pemerintah harus serius mengatasi efek kenaikan BBM, sebab hal itu memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, efek kenaikan tarif dasar listrik (TDL) juga perlu mendapat perhatian serius.
"Menuntut jaminan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan menghapus sistem outsourcing," ujar Said kepada wartawan, Selasa (9/12).
Said menjelaskan, aksi unjuk rasa besok akan dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian para buruh akan melakukan long march menuju Istana Merdeka dan Balai Kota DKI Jakarta.
"Disana kami akan berorasi dan mengadakan aksi teatrikal," ucapnya.
Demo buruh ini, ia menambahkan, bersifat nasional yand dilakukan di kota-kota di Indonesia. Seperti Bandung, Banten, Semarang, Surabaya, Batam, Aceh, Medan, dan Gorontalo. Semua ini dilakukan oleh 40 serikat pekerja dan buruh. Seperti KSPI, KSPSI, dan lainnya.