Selasa 09 Dec 2014 18:27 WIB

IKADI: Polwan Muslimah Tutup Aurat, Itu Bagus Sekali

Rep: c01/ Red: Agung Sasongko
Polwan mengikuti peragaan pakaian dinas untuk yang ingin mengenakan jilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada 25 November 2013.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polwan mengikuti peragaan pakaian dinas untuk yang ingin mengenakan jilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada 25 November 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya pengadaan jilbab polisi wanita (polwan) dalam Peraturan Kapolri (Perkap) disambut baik oleh Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi). Adanya polwan yang berjilbab diharapkan Ikadi dapat memotivasi Muslimah lainnya untuk menutup aurat.

"Polwan yang punya tugas berat di jalan saja mau memakai jilbab, bagaimana Muslimah yang bukan polwan," ujar Ketua Umum Ikadi Satori Ismail pada ROL, Selasa (9/12).

Satori menyatakan jika dalam menghadapi medan pekerjaan yang sulit saja ada polwan yang ingin berjilbab, sudah sepatutnya Muslimah lain yang tidak menghadapi medan seberat polwan bisa termotivasi untuk menutup aurat juga. Karena itu, Satori percaya adanya polwan yang berjilbab dapat memberi dampak positif pada masyarakat juga.

Satori juga mengapresiasi pihak kepolisian yang akhirnya menuntaskan permasalahan jilbab polwan yang sebelumnya menggantung ini. Ia melihat diberikannya kesempatan pada polwan Muslim untuk berjilbab sebagai hal yang baik. Ini juga menjadi tanda bahwa pihak kepolisian menjunjung tinggi Undang-undang Dasar 1945 yang melindungi hak tiap warga untuk melaksanakan ajaran agamanya.

"Polwan yang Muslimah diberi kesempatan menutup aurat, itu sangat bagus sekali," lanjut Satori.

Diizinkannya polwan berjilbab juga mengindikasikan bahwa kepolisian meyakini bahwa penggunaan jilbab tak akan mempengaruhi kinerja para anggotanya. Hal ini, lanjut Satori, sebenarnya sudah terbukti di berbagai bidang pekerjaan. Di Aceh pun penetapan jilbab bagi para polwan Muslim terbukti tidak mengganggu kinerja dan kedinamisan para polwan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement