Rabu 10 Dec 2014 19:18 WIB

Ini Dua Urgensi Perkap JIlbab Polwan

Rep: cr05/ Red: Agung Sasongko
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Polisi Wanita (Polwan) Bripka Novi dengan mengenakan seragam polisi berjilbab mengatur lalu lintas di lampu merah Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam, mengatakan, Peraturan Kapolri (Perkap) mengenai seragam jilbab Polwan sangat baik selain bagi Polwan Muslimah itu sendiri maupun citra Kapolri secara di mata masyarakat.

"Pertama urgensi seorang Muslimah itu memang wajib menutup aurat, jadi Perkap ini bagus sekali. Kedua, kabar baiknya Kapolri akan jadi percontohan mengingat tugasnya sebagai pelayan masyarakat," kata Abdullah saat dihubungi ROL, Rabu (10/12).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan masyarakat yang melihat Polwan berjilbab juga akan turut ikut berjilbab. "Tugas Polwan itu mulia, maka pasti dipandang oleh masyarakat. Dengan busana berjilbab nantinya juga saya yakin secara tidak langsung Polwan telah menjadi teladan dan akan diikuti," kata dia.

Selain Abdullah, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti juga mengatakan hal serupa. "Masyarakat akan menilai secara objektif dan realistis, dan usai berjilbab, Polwan juga dituntut berkinerja lebih baik serta membawa akhlak terpuji," kata Abdul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement