REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan pengungsi PBB (UNCHR) menyerukan pemerintah negara-negara di dunia untuk ikut andil dalam banyaknya orang yang mempertaruhkan kematian di atas laut untuk mencari suaka.
Antonio Guterres, Kepala UNCHR mengatakan bahwa resiko tinggi menyerang para pencari suaka yang nekat melintasi laut agar dapat keluar dari negaranya.
"Migrasi harus menjadi pilihan bukan kebutuhan," katanya, seperti dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu, Jumat (12/12).
Berdasarkan catatan UNCHR, setidaknya 348 ribu orang telah melintasi laut secara ilegal dalam upaya untuk bermigrasi atau mencari suaka. Dari jumlah tersebut, 4.272 telah dilaporkan tewas.
Menurut Guterres perlindungan di laut harus dimulai dengan perlindungan di darat. Ia juga menambahkan bahwa fokus dunia yang lebih mengurusi perdagangan narkoba daripada perdagangan manusia harus diubah.
Guterres mengatakan bahwa penghentian sejumlah negara yang menghadang masuk para pencari suaka juga bukan langkah yang tepat.
Ia mengimbau kepada negara-negara tujuan pencari suaka untuk mau membantu. Eropa adalah menjadi tujuan utama para pencari suaka yang melarikan diri akibat konflik di negara-negara seperti Libya, Ukraina, Suriah dan Irak.