REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tahun 2014 belum mencapai target. Pemprov baru mendapatkan Rp 26 triliun dari target PAD Rp 32 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mempersoalkan masalah tersebut. Kata dia PAD DKI tahun ini tidak rendah, tapi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI yang rendah
"Tidak masalah PAD rendah," kata Ahok kepada Republika setelah membuka acara Har Kesetiakawanan Sosial Nasional, di Monas Jakarta, Sabtu (13/12). Mantan Bupati Bangka Belitung itu mengatakan, meski PAD saat ini baru mencapai 26 trliun dari total target 32 belum dikatakan rendah. Meski PAD rendah, Pemprov DKI berancang-ancang di 2015 mampu meraup PAD Rp 36 triliun.
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Iman Satria mengatakan usulan target PAD sebesar Rp 36 triliun itu tidak realistis. DPRD meminta pemprov mengkaji ulang. "Nanti kalau tidak tercapai, mareka alasan apalagi? Karena itu saya minta PAD dikaji kembali," kata Iman di gedung DPRD, Jumat (12/12).
Menurut Iman, pemprov tidak perlu menargetkan PAD terlalu tinggi, karena efeknya akan diterima masyarakat. Karena kata Iman secara otomatis dengan meningkatkan PAD, maka pemerintah akan menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP) untuk mencapai target.
Berdasarkan informasi yang diterima DPRD, jebloknya PAD tahun ini disebabkan banyak pengusaha periklanan yang mengurangi pemasangan papa reklame. Hal tersebut terjadi karena tingginya pajak pemasangan reklame yang patok pemprov.