Senin 15 Dec 2014 10:51 WIB

Pria Bersenjata Sandera 40 Orang di Sydney

Polisi bersiap menjaga sebuah kafe tempat sekitar 40 warga disandera di Sydney, Australia
Foto: reuters
Polisi bersiap menjaga sebuah kafe tempat sekitar 40 warga disandera di Sydney, Australia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi menutup pusat kota Sydney pada Senin, setelah beberapa pria bersenjata menyandera sebanyak 40 orang di satu kafetaria padat pengunjung.

Para sandera tersebut telah dipaksa memegang bendera berwarna hitam dan putih di jendela kafe itu.

Seorang wanita juru bicara polisi mengkonfirmasi petugas berada di lokasi dan operasi sedang berlangsung di sekitar Kafe Lindt Chocolate.

CEO Lindt Australia Steve Loane mengatakan kepada news.com.au, ia percaya ada 40 sampai 50 orang di dalam kafe tersebut, pelanggan dan staf.

Menurut radio setempat, seorang pria bersenjata telah memberitahu perunding polisi mereka telah memasang "peralatan" di seluruh Sydney dan menuntut berbicara dengan Perdana Menteri Tony Abbott, demikian laporn Xinhua, Senin.

Staf dengan mengenakan celemek toko dapat terlihat dengan tangan ke jendela. Ada juga laporan yang mengatakan terdapat lebih dari satu pria bersenjata.

Semua layanan kereta ditutup di dekat daerah itu. Petugas polisi telah menempatkan senjata di luar kafe tersebut. Polisi juga telah mengosongkan Sydney Opera House.

Fairfax Media melaporkan bahwa Pemerintah Australia telah mengadakan pertemuan Komite Keamanan Nasional pada Senin pagi.

Selama beberapa bulan telah beredar peringatan bahwa serangan teror dapat terjadi di Australia.

Abboot mengatakan setelah serangan pada September bahwa semua yang diperlukan bagi serangan teror Negara Islam di dalam negeri Australia ialah "pisau, iPhone dan korban".

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement