REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bendera yang dipaksa dikibarkan sandera di jendela kafe bernama lengkap Lindt Chockat Cafe ternyata bukan bendera ISIS.
Sydney Morning Herald melaporkan bendera bertuliskan Bahasa Arab itu adalah seperti kalimat syahadat.
Menurut Fairfax Media, tulisan dalam bendera yang dikibarkan di kafe itu adalah persis tulisan bahasa Arab klasik.
Dosen politik senior Universitas Monash, Melbourne, Ben MacQueen, yang punya kepakaran khusus soal Timur Tengah mengatakan bahwa bendera yang dibentangkan di jendela kafe itu adalah seperti banner hitam yang pernah digunakan pada 1990-an.
"Ini bukan bendera ISIS, bendera seperti ini sering digunakan sebelumnya, contohnya, oleh kelompok pejuang Chechen (di Chehnya)," kata MacQueen.
Menurut dia, banyak negara muslim yang menggunakan warna hitam pada bendera nasionalnya, seperti Afghanistan pada awal abad ke-20.
MacQueen sangsi pelaku penyanderaan pernah berada di Suriah dan Irak, karena bendera seperti itu tidak digunakan kelompok militan di sana.
"Jika ini diorganisasi secara terpusat dari Suriah atau Irak, mereka tidak akan menggunakan bendera itu," kata MacQueen seperti dikutip Sydney Morning Herald.