REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Sebanyak 84 siswa tewas dalam serangan Taliban di sebuah sekolah milik militer di Peshawar, Selasa (16/12).
Kepala menteri provinsi Nuristan dimana serangan itu terjadi Pervez Khattak mengatakan jumlah anak-anak yang terluka kurang lebih sama. Menurut Khattak, seluruh korban tewas adalah anak-anak.
Namun, sebelumnya pejabat rumah sakit mengatakan sedikitnya satu korban tewas adalah guru dan seorang petugas keamanan. Khattak mengatakan serangan Taliban masih berlangsung.
Pria bersenjata dari kelompok Taliban menyerbu sebuah sekolah di Peshawar. Serangan itu menewaskan 20 pelajar dan seorang tentara. Serangan ini dianggap sebagai serangan kelas tinggi dari kelompok militan selama berbulan-bulan.
Serangan terjadi saat pagi hari. Sekelompok pria bersenjata memasuki kawasan sekolah dan mulai menemba secara acak.
Sekolah tersebut memiliki kelas mulai kelas satu sampai 10. Petugas polisi Javed Khan mengatakan tentara dengan cepat tiba di lokasi dan baku tembak dengan pelaku. Sebanyak 500 murid dan guru diperkirakan berada dalam sekolah.
Dari luar sekolah, terdengar satu tembakan keras yang tidak diketahui asalnya. Tidak ada yang tahu persis bagaimana situasi di dalam sekolah. Tayangan televisi menunjukkan tentara mengepung sekolah dan mendorong warga agar menjauhi lokasi.
Juru bicara Lady Reading Hospital Jamil Shah mengatakan 20 siswa dan seorang tentara tewas. Belum jelas apakah tentara tersebut telah berada di lokasi saat serangan dimulai atau bagian dari tentara yang datang kemudian.
Dilansir dari AP, Shah mengatakan 36 orang terluka, termasuk dua guru. Sisanya adalah siswa.
Militer Pakistan dalam pernyataannya mengatakan operasi penyelamatan sedang dilakukan. Sebagian besar murid dan pegawai sekolah telah dievakuasi. Sekolah ini terletak di tepi sebuah barak militer di Peshawar, tetapi sebagian besar siswa adalah sipil.