REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Politikus Gede Pasek Suardika mengaku siap untuk maju bertarung untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat pada kongres 2015. Pasek mengaku tidak khawatir jika harus bersaing dengan keluarga SBY terutama istri SBY, Ani Yudhoyono.
"Saya tidak khawatir bersaing dengan Ibu Ani," ujar Pasek saat dihubungi Republika Online (ROL) pada Selasa (16/12). Pasek mengungkapkan, meski kemenangan yang akan dia peroleh sedikit, ia tetap akan maju. Baginya, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia ini termasuk menjadi Ketum Demokrat.
Pasek mengungkapkan, antara dia dan Ani Yudhoyono seperti Jerman Barat melawan Indonesia dalam pertandingan sepak bola. Jadi, ujarnya, dia memiliki kelas yang jauh dengan Ani Yudhoyono. Menurutnya, bersaing dengan Ani Yudhoyono berarti dia seperti mengharapkan keajaiban untuk bisa menjadi Ketum Demokrat.
Meski begitu, Pasek menyatakan, dia memiliki prinsip hidup yang membuatnya selalu positif menghadapi kehidupan. "Prinsipnya, menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, kemudian yang jadi mungkin berubah menjadi bisa," ungkap Pasek. Menurutnya, dari prinsip inilah dia tidak akan menyerah berkompetisi menjadi Ketum Demokrat meski harus bersaing dengan Ani Yudhoyono.
Pasek mengaku, ada beberapa pihak yang mencibirnya atas keinginannya menjadi Ketum Demokrat. Meski dicibir, Pasek mengungkapkan tidak mempermaslahankannya. Ia selalu berkeyakinan bahwa setiap kader Demokrat memiliki hak untuk maju menjadi Ketum Demokrat.
"Jadi saya tidak peduli dengan cibiran tersebut," ujar Pasek. Lagipula, kata Pasek, pencalonan ini dilakukannya atas dasar permintaan para kader demokrat lainnya. Menurutnya, permintaan tersebut tentu harus dihargai olehnya.
Mengenai kepastian Ani Yudhoyono maju mencalonkan diri menjadi Ketum, Pasek mengaku belum mengetahui kepastiannya. Menurutnya, belum ada konfirmasi dari pihak Ani Yudhoyono terkait pencalonan beliau.