REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Anggota Presidium Penyelamat Golkar Agun Gunanjar Sudarsa mengaku sudah memprediksi elektabilitas partai Golongan Karya (Golkar) turun seperti hasil survei yang digelar lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Partai Golkar turun menjadi 8,4 persen yang merupakan hasil terendah dalam sejarah perjalanan politik Partai Golkar.
“Memang sudah saya prediksi, sudah dipastikan pasti akan seperti itu,” ujar Agun kepada Republika, Jumat (18/12).
Seperti asumsi saya, sambung Agun, bila Partai Golkar tetap dipimpin oleh Abu Rizal Bakrie maka elektabilitas Partai Golkar akan semakin menurun. Oleh karena itu, drinya melakukan inisiator dan regenerasi partai.
“Makanya kami lakukan regenerasi, melakukan perlawanan, saat ini sudah bukannya lagi jaman dengan sistem oligarkis, keputusan sepihak dan ancam mengancam,politik balas saja, bukan hanya di Munas saja itu. Karena itulah kami mendirikan tim penyelamatan Golkar,” ucapnya.
Menurut Agun untuk menaikan kembali elektabilitas partai Golkar harus ada transparansi, saling terbuka dan menghargai sehingga membentuk paradigma baru responsive yang terbuka. Salah satu cara mengembalikan kondisi tersebut adalah dengan segera melaksanakan islah.
Ia pun sudah menyiapkan biro runding melalui rapat DPT. Namun, lanjut Agun, islah dapat dilakukan secara resmi , “Kami menghendaki mereka harus resmi. Gak mau seperti Munas terulang kembali. Gimana mau kelola partai baik. Penyelamatan partai Golkar jangan sampai (dilakukan) dinosaurus,” paparnya.