Sabtu 27 Dec 2014 16:44 WIB

Soal Ancaman ISIS, MUI Harap Masyarakat tak Gaduh

Rep: C13/ Red: Winda Destiana Putri
MUI
MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Luthfie Hakim meminta masyarakat Indonesia untuk tidak mengkhawatirkan ancaman yang dilontarkan ISIS kepada Indonesia melalui youtube.

Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus mengkonfirmasi terlebih dahulu kebenaran identitas pelaku yang melontarkan ancaman tersebut.

"Kita tidak perlu gaduh," kata Luthfie saat dihubungi Republika Online, Sabtu (27/12). Lagipula, masyarakat belum tahu persis pelaku yang memberikan ancaman tersebut. Menurutnya, baik pemerintah dan masyarakat harus memastikan dahulu identitasnya.

Menurut Luthfie, ancaman yang dilakukan pelaku tersebut tidak masuk logika. Menurutnya, kedatangan ISIS ke Indonesia bukanlah hal yang mudah untuk dilalui oleh mereka. "Mereka bawa senjatanya bagaimana kalau datang ke Indonesia? Tidak mudah," ungkapnya.

Maka dari itu, Luthfie meminta masyarakat untuk tetap tenang menanggapi ancaman tersebut. Lagipula, saat ini ISIS sedang sibuk dengan konflik-konfliknya di luar Indonesia.

Sebelumnya, sebuah video berisikan ancaman terhadap TNI, Polri, dan Banser yang diduga berasal dari anggota ISIS beredar di youtube. Video tersebut diunggah pada tanggal 24 Desember lalu oleh pemilik akun Al-Faqir Ibnu Faqir.

Dalam video berdurasi sekitar empat menit tersebut, tampak seorang bejaket hitam dan menggunakan topi hitam. Pengancam tersebut diduga bernama Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesia. Ia menyatakan sangat senang TNI ingin ikut membantu memerangi ISIS.

Adanya keinginan tersebut menurutnya mempercepat pertemuan ISIS dengan TNI. Bila nanti TNI tak  kunjung datang, Abu Jandal mengancam akan berkunjung ke Indonesia untuk membantai TNI, Polri dan Banser NU.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement