Rabu 31 Dec 2014 20:06 WIB

Perkap Jilbab Polwan Lambat, Ustaz Yusuf Mansur: Kita tak Boleh Kecewa

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Polisi Wanita (Polwan) saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab yang digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Polisi Wanita (Polwan) saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab yang digelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Yusuf Mansyur mengatakan masyarakat tidak boleh kecewa terkait adanya keterlambatan penggunaan jilbab polwan yang baru akan dimulai pada Agustus 2015 mendatang. Hal tersebut dikarenakan, masyarakat harus memahami bahwa ada proses yang harus dilalui untuk penetapan hukum.

"Alhamdulillah, kalau kemudian kita mendapati progres yang maju. Kita tidak boleh kecewa untuk progres yang baik," ujar Yusuf Mansyur saat ditemui di acara Dzikir Nasional Republika di Masjid Attin, Rabu (31/12).

Ia berharap, dengan kesabaran yang dimiliki maka suatu saat akan lahir undang-undang yang memberi ruang kebebasan berekspresi bagi Muslim dan Muslimah Indonesia. Ia menambahkan, perjuangan yang dilakukan Polri maupun TNI untuk melahirkan suatu peraturan yang baik semoga dicatat oleh Allah dan memiliki banyak manfaat di kemudian hari.

"Maju terus dan percaya  diri," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal (Pol) Sutarman menyatakan, pengesahan aturan berjilbab bagi polisi wanita (polwan) akan ditunda hingga Agustus 2015. Padahal, sebelumnya Polri sudah memberikan sinyal, aturan yang menegaskan bolehnya polwan berjilbab itu sebentar lagi akan diberlakukan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement