REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agar berhati-hati dalam memberikan tindakan terhadap maskapai Air Asia terkait hilangnya pesawat QZ8501.
“Tolong kementerian itu menahan diri untuk tidak membuat kontroversi yang berlebihan. Sebab ini terkait perlindungan kepada industri, dan juga rating Indonesia dalam standar keamanan dunia. Kita itu ditonton oleh dunia, cara kita beraksi, itu yang menurut saya perlu berhati-hati,” kata Fahri, Rabu (7/1) malam.
Sebab, selama ini Air Asia, kata Fahri, adalah salah satu maskapai yang tidak bermasalah. Bila menteri Jonan mengambil tindakan gebabah, Fahri khawatir mantan PT KAI malah memperburuk citra pengelolaan transportasi Indonesia di mata dunia
Fahri sangat menyayangkan tindakan menteri Jonan yang dinilainya seperti tergopoh-gopoh memberikan sanksi kepada Air Asia. Seharusnya, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, Air Asia harus dihormati sebagai salah satu maskapai yang sangat minim mengalami kecelakaan.
Bila Jonan menginginkan untuk melakukan investigasi untuk memperbaiki kualitas keamanan serta kenyamanan transportasi di Indonesia, Fahri menyarankan agar dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya kepada Air Asia saja.
“Saya setuju kalau ada investigasi, tapi menyeluruh. Dan itu platform-nya adalah keamanan penerbangan dan keamanan rakyat Indonesia dalam bertransportasi. Terutama udara,” ujar Fahri.
Seperti diketahui kemenhub memutuskan untuk membekukan penerbangan Air Asia rute Surabaya-Singapura untuk sementara sampai proses investigasi selesai.