REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Pemberangkatan satu jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 dari Pangkalan Bun ke Surabaya, menunggu instruksi dari Badan SAR Nasional.
"Pemberangkatan jenazah tergantung Basarnas. Kalau sudah siap diberangkatkan, ya jenazahnya sudah siap. Makanya disimpan di 'cold storage' (lemari pendingin) sambil menunggu pemberangkatan" kata Koordinator Tim DVI Mabes Polri di Pangkalan Bun, Komisaris Besar Polisi Hariyanto, Kamis (8/1).
Satu jenazah penumpang Air Asia dewasa berjenis kelamin laki-laki tiba di RSUD Saltan Imanuddin pada Rabu sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah diidentifikasi awal dan dikemas, jenazah dimasukkan ke lemari pendingin agar pembusukan tidak bertambah parah.
Hingga Kamis pagi, jenazah masih disimpan di ruang bersuhu -20 derajat celsius tersebut. Sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja secara bergantian berjaga di sekitar lemari pendingin milik salah satu perusahaan swasta tersebut.
Jenazah ini adalah jenazah ke empat puluh yang berhasil dievakuasi. Seluruh jenazah harus diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) lalu setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat.