REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa harus mengakui kekalahan dalam pemilihan umum presiden, Jumat (9/1). Ia tidak mendapatkan kepercayaan lagi memimpin negara untuk ketiga kalinya.
Juru bicara media Rajapaksa, Wijeyanda Herath, Mahinda tunduk pada pilihan rakyat dan meninggalkan Temple Trees, kediaman kepresidennya.
Rajapaksa yang diperkirakan menang dengan mudah ternyata kalah oleh mantan menteri kesehatannya, Maithripala Sirisena. Komisioner pemilu, Mahinda Deshapriya mengatakan pemilu berlangsung damai.
Sirisena mendapat dukungan dari anggota parlemen dan masyarakat minoritas etnis. Daerah yang biasanya sepi pemilih jadi ramai dalam pemungutan suara kali ini. Kelompok Tamil dan Muslim memberi suara melawan Rajapaksa.
Rajapaksa dinilai gelap mata pada Muslim dan mengabaikan komunitas Tamil sejak perang berakhir. Tamil mengisi sembilan persen dari populasi. Rajapaksa tidak populer di kalangan ini.