REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung sepenuhnya hak prerogatif Presiden RI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI agar tidak ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan, dan loyalitas.
Pasalnya, loyalitas TNI adalah tegak lurus, dan tidak kemana-mana. Bagi prajurit TNI, tidak mengenal siapapun presidennya, karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan.
"Prajurit TNI, loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia," katanya usai acara serah terima jabatan KSAU dari Marsekal I.B. Putu Dunia kepada Marsdya Agus Supriatna di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (15/1).
Sementara itu, terkait dengan pengajuan calon Kapolri, Panglima TNI menegaskan bahwa siapapun yang menjabat Kapolri, TNI tetap akan bekerjasama dengan Polri, dan kesetiaan tertinggi Prajurit TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Panglima TNI dalam sambutannya pada acara sertijab KSAU mengatakan, pembangunan pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional dan pada sisi yang lain ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong pembangunan nasional.
Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional didasarkan pada pandangan hidup bangsa Indonesia yang mencintai perdamaian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan serta kedaulatan negara dan bangsa.
Moeldoko melanjutkan, hanya dalam suasana kehidupan dunia yang damai dan suasana negara yang merdeka dan berdaulat itu, memungkinkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui usaha pembangunan. Pada konteks pembangunan nasional itulah, TNI terus mengembangkan diri menjadi bagian integral komponen bangsa yang profesional, militan, solid dan dicintai rakyat.
Berpegang pada tahapan renstra pembangunan kekuatan, pembangunan kesejahteraan dan renstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista 2015-2019, TNI senantiasa siap siaga menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta mengawal berjalannya demokrasi bangsa Indonesia.
Mengakhiri amanatnya Panglima TNI atas nama Komando, Moeldoko mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, atas semangat dan dedikasi, yang telah diabdikan selama ini.
Ucapan senada, juga disampaikan kepada Nyonya Dewi Ida Bagus Putu Dunia, atas baktinya dalam membina keluarga besar Pia Ardhya Garini. Demikian juga, kepada Mardya Agus Supriatna atas nama seluruh prajurit TNI, Panglima TNI menyambut dengan bangga, disertai ucapan selamat mengemban tugas sebagai KSAU.
Berbekal integritas, pengalaman dan keyakinan diri, Moeldoko yakin Marsekal Agus dapat melaksanakan amanah serta kepercayaan jabatan yang diberikan oleh bangsa dan negara ini dengan baik, guna memenuhi harapan untuk menjadikan TNI AU lebih profesional, militan, solid dan dicintai rakyat.