Ahad 25 Jan 2015 19:23 WIB

Pilkada Serentak 2015 Dinilai Terlalu Dipaksakan

Rep: C80/ Red: Bayu Hermawan
Pemungutan suara dalam pilkada.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Pemungutan suara dalam pilkada.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun ini, dianggap terlalu dipaksakan untuk dijalankan. Sebab banyak persiapan-persiapan yang sampai saat ini belum juga usai. Sehingga akan berdampak kepada pelaksanaan pilkada dibeberapa daerah, salah satunya adalah kabupaten Bandung.

''Idealnya, pelaksanaan pemilu kepala daerah itu tahun 2016. Sebab, apabila dilaksanakan tahun ini. Terkesan dipaksakan,'' kata pakar hukum Universitas Parahyangan, Prof Asep Warlan, saat di hubungi Republika, Ahad (25/1).

Ia mengatakan pemaksaan pelaksanaan pilkada tersebut, terlihat dari peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) yang hingga kini belum rampung. Sehingga, hal tersebut membuat panitia KPU daerah kebingungan.

''Tapi saya sudah berkomunikasi dengan KPU dan DPR, bahwa mereka akan menyelesaikan Draft PKPU Tanggal 14, dan akan mengesahkan paling lambat 26 Februari,'' ujarnya.

Sebab apabila pelaksanaan gelombang pertama tetap dilaksanakan tahun ini, akan banyak daerah yang dipimpin oleh pelaksana tugas atau PLT.

''Bayangkan saja, apabila tahun ini tetap dijalankan, maka, pelaksanaan pilkada gelombang kedua akan berdampak kepada banyaknya daerah yang dipimpin plt, dan itu berbahaya,'' katanya.

Oleh karena itu, dirinya menuturkan, paling tidak, pelaksanaan pilkada serempak itu dilakukan pada tahun 2016, menunggu semuanya siap.

Sementara itu, tidak ada kekosongan kepemimpinan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga, pelaksanaan pilkada serempak gelombang kedua dapat dilaksanakan pada 2017.

Sementara itu, untuk gelombang pertama, akan diikuti oleh sekitar 204 daerah. Dan untuk gelombang kedua, akan diikuti oleh sekitar 300 daerah.

Sehingga, dirinya menyarankan untuk memundurkan pelaksanaan pilkada agar tidak memunculkan masalah dikemudian hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement